Jumat, 13 Maret 2015

Sebuah Novel


Lafadz Cinta Dibukit Tertinggi


Sebuah Novel romantis namun tragis yang berhasil memadukan konflik religius dengan berbagai unsur dari setiap elemen-elemen cinta, sebuah novel yang berani membakukan kata cinta tanpa bersandar dari elemen-elemen hati lainnya, yang mengartikan cinta menjadi bahasa yang bisa dipahami bukan hanya sekedar oleh hati, menjadi kata yang bisa dibaca oleh lisan bukan sekedar angan perasaan, menjadi kan kehadiran cinta menjadi wujud 4 dimensi yang nyata dan bahkan lebih, karena pada dasarnya CINTA adalah kebenaran hakiki yang datang sebagai anugerah terindah dari Allah SWT.

Kini saya torehkan sedikit cerita dari novel "Lafadz Cinta Dibukit Tertinggi" yang merupakan novel pertama saya dan insya Allah akan menjadi pembuka gerbang hidup saya yang ingin menjadi seorang penulis, dan semoga lewat tulisan-tulisan saya mampu memberikan segala kebaikan dalam bentuk penawar hati yang kering akan iman dan cinta bagi pembaca dan bagi penulis itu sendiri, (Amin)

Seutas surat ini yang telah akta tulis untuk bidadari hatinya (azna), Azna adalah gadis yang dicintai Allah, gadis cantik yang memiliki dua keindahan istimewa dalam dirinya, yaitu keindahan paras dan keindahan hati, kecantikan paras azna mampu menandingi cantiknya bidadari bidadari surga yang bersinggah di kahyangan langit ketujuh, lewat kecantikan itu yang membuat bintang enggan berkedip sedetikpun, dan mampu membuat mentari mengingkari takdirnya untuk silih berganti dengan sang rembulan, yang dengan kecantikan itu mampu membuat sang penulis gemetar dan dadanya terasa sesak setiap kali menuliskan namanya dinovel ini, yang bahkan lewat kecantikan itu mampu membuat Dajjal sekalipun menangis tersendu,
Telah tersusun rapi kata didalam helaian surat putih yang lembut itu,

Untuk Azna
Dari Budak Cintamu Akta

Untukmu gadis yang lembut hatinya, tersimpan kagumku lewat rindu yang memaksa jiwa ini, menggugah kebisuan menjadi keberanian, untuk menyampaikan apa yang akupun tidak tau maknanya, langkah yang terhalang oleh titah hati, menggumam rindu namun tlah terlepas bebas terhempas cinta, terselip do’a semoga dirimu slalu dalam keistimewaan tiap hari yang kau langkahi, ku bebaskan hati untuk berbicara kepadamu, merangkai alunan sajak dalam hipotesis kehidupan, rangkaian kata ini bukanlah sebuah ikatan janji, bukan pula kepastian yang bertakdir, karena hati ini tlah berikhtiar kepada –Nya, ku biarkan cinta yang memilih dan takdir yang menentukan, yang ku harapkan, jalanmu slalu ada dijalanku, agar aku mengerti kisahmu dan memahami hidupmu,

Untukmu gadis yang suci akhlaknya, tuliskan kisahmu dihatiku, agar aku mampu hidup tuk menggapai hidupmu, alur kisahmu akan sejalan denganku, yang mencoba bangkit karenamu, dan hidup untukmu, menuturkan hasrat tuk mencapai cinta dibukit tertinggi, gelora hati ini akan padam jika tak kau sirami cinta, hatipun akan enyah jika tak kau kasihi dengan sayang, aku mengagumimu, laksana ombak yg berdesir disamudera, takan pernah padam dan mengurai titah dari-Nya sebagai jalan untuk hidup dikeabadian, meski kagumku tak seindah senyumanmu, yang melambai halus dikeindahan hati ini, namun lewat kagum itu, ku titipkan sebait cinta berdamping rindu, yang akan slalu ku selimuti dengan kasih sayang setulus hati, dan hanya untukmu gadis yang suci akhlaknya,

Untukmu gadis yang elok parasnya, yang kan slalu dipuji oleh ciptaan-ciptaan Allah, lewat anggun tutur sapamu, lewat halus belai senyummu, lewat keindahan hati yang tercermin bak ketulusan sang malaikat cinta, tak ada bidadari syurga yang elok nan jelita selain kamu, yang mampu menggugurkan titah langit lewat sekilas senyumanmu, kau mampu ciptakan kehidupan lewat sepercik pandanganmu, yang begitu syahdu bak bunga lili berkelopak permata nan berkilau, kau cerminkan kebesaran dan kuasa-Nya lewat keindahanmu, dan lewat anugerahnya aku mencintaimu,

Untukmu gadis yang lembut senyumnya, pantaskah ku mengucap cinta untukmu, padahal hati ini tak kuasa akan kesucian cinta itu sendiri, yang tak ku mengerti arti dan makna cinta dihatiku ini, namun cinta tlah membidikku lewat panah asmara, menangkapku bersama hati yang terselimut kagum darimu, cinta tlah mendekapku di kehidupanmu, dan ajari aku untuk mengindahkan cinta itu, yang slalu ku puja kehadirannya disetiap perputaran roda sang waktu, yang semakin meninggalkanku dalam keterpurukan hati, aku selalu menantikan hadirnya cinta, yang siksaannya amat indah mengikis hati ini, ku slalu merinduimu dalam senyapnya malam-malam kelam, dan kini ku titipkan segenap perasaan yang dapat kau jadikan sebagai ikatan tali cinta, cinta tlah tersimpul indah dihatiku, meski tubuh rapuh ini tak kuasa berdampingan dengan dirimu, yang begitu istimewa dari setiap makhluk, namun aku relakan diriku menjadi budak cintamu, tertundukku oleh titah cinta dari sang kuasa alam, yang ku siratkan kepadamu gadis yang suci hatinya,

Untukmu gadis yang terang jiwanya, pantaskah aku mengucap cinta untukmu, dari bibir yang penuh dengan segala dosa dunia ini, dan pantaskah ku menyimpan kejernihan namamu dihatiku, padahal hatiku keruh dan kotor atas segala khilap dunia, ku sadari diri ini ibarat majnun dan kau layla nya, ku serahkan pengabdian hatiku padamu, aku akan lebih bahagia hidup menjadi budakmu, yang slalu ada didekatmu, wahai gadis yang sempurna keindahannya,

Untukmu gadis yang halus pandangannya, tergagumku pada sosok dirimu yang membagi siang dan malam, yang terang menyinari setiap suram sudut hatiku, pancaran cahaya imanmu melebihi terangnya sang surya di alam maya pada, elok parasmu laksana salju yang terpercik ditanah syurga, halus dan lembut tutur katamu, yang terlintang dalam cakrawala dunia, dengan sedikit percikan senyum yang terlintas dari bibir lembutmu, melukiskan ketujuh warna baru bagi sang pelangi,

Merahnya meredam kekhilapan disetiap hatiku

Jingganya memberi semangat baru dihidupku

Kuningnya melerai segala perdamaian dipersinggahan hatiku

Hijaunya meneduhkan kesejukan dijiwa kelamku

Birunya menambah keindahan didalam raga hampaku

Nilanya menyematkan segala keresahan dan menambah kerinduan

Ungunya meresapi setiap rasa sayang penuh kasih dan penuh cinta

Untukmu gadis yang sempurna keindahannya, slalu ku memuja akan dirimu, yang kecantikannya takan sirna melawan masa, yang kebaikan hatimu takan pernah gugur bersama salju kerinduan, yang keikhlasan cintamu takan terurai oleh roda-roda kehidupan, nama mu akan slalu tersemi di keindahan hati ini, dari canda yang tertebar lewat anggun sapamu, membuat tangkai menggugurkan bunga-bunganya, membuat langit memercikan salju digurun syahara yang gersang, tak ada malam yang berani meliputi gelap disetiap persinggahanmu, sang anginpun terhenti berhembus dalam jalan langkah langkahmu, rembulanpun memejamkan matanya saat melihatmu, mengurai semua cahaya, layaknya mawar yang
melepas semua kelopaknya, terkadang hati inipun ragu, adakah cerminan keindahan untuk menggambarkan kecantikan insan seperti dirimu, yang lidah ini bahkan tak sanggup untuk mengucap, yang ku yakini saat ini, jika seluruh keindahan diturunkan dari langit ketujuh, itulah keindahanmu, dan kecantikan yang mampu membuat bidadari surga cemburu, dan engkaulah keajaiban kedelapan dalam dunia cintaku.


Kisah cinta ini tumbuh dan hidup dilingkungan pesantren, yang mengikrarkan keberadaan cinta menjadi sebuah larangan yang dihinakan bagi para santri dan santriwati sebelum adanya ikatan pernikahan yang sah, dapatkah para pengikut cinta itu mempertahankan keyakinan cintanya, tanpa ada secuil noda yang mengotori anugerah cinta yang dikaguminya, dan mampukah bagi akta dan azna untuk menyatukan keutuhan cinta mereka?

Baca kelengkapan kisahnya dinovel "Lafadz Cinta Dibukit Tertinggi" tapi belum terbit, hihii... Do'ain yah biar novel Lafadz Cinta Dibukit tertinggi ini cepat diterbitkan, dan bestseller.. Amin.

Novel ini juga dilengkapi dengan berbagai macam makna cinta yang bisa para pembaca sendiri yang menuliskannya, dalam "Seratus Makna Cinta Yang Ku Nanti" dan itu merupakan bagian yang paling saya sukai, dan paling saya nanti kelengkapan seratus makna cinta itu dari para sahabat pembaca.

Dan jangan lupa buat para pengikut cinta ditunggu komentar dan sarannya disini.

Terimakasih...^_^

Selasa, 10 Maret 2015

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


Aku ingin memiliki hati seperti daun yg jatuh terhempas angin, yg senantiasa menaruh ikhlas pada takdir dalam kepasrahan, aku ingin memiliki jiwa tegar seperti pohon yg daun daunnya berguguran terhempas angin, yg jika sang angin datang sebagai ujian akan aku serahkan daun daunku sebagai pengorbanan, hingga aku tetap berdiri kokoh tanpa harus tumbang dalam keegoisan hati, dan aku ingin menjadi cinta seperti angin yg mampu menggugurkan daun, yg dengan kelembutan mampu menakhlukan daun dari pijakannya, yg dengan belaian kasih halusnya mampu membius cinta tanpa menyisakan setetes dendam dalam helai helainya.
Jika ujian cinta datang seperti angin yg bertiup kencang, aku akan tetap tegar menjadi pohon yg menggugurkan pengorbanannya, dan akan tetap ikhlas menjalani takdir hati seperti daun yg berjatuhan, jika sang angin datang dengan perlahan maka hati tak akan mampu merasakan cinta yg besar, jika sang pohon membiarkan dirinya runtuh maka jiwa yg utuh tak memiliki keimanan yg kokoh, dan jika sang daun tetap mengikat tanpa rela terlepas dari dahannya maka sekuat apapun jiwa yg terisi iman akan tetap tumbang tertiup ujian cinta yg dahsyat.

Minggu, 08 Februari 2015

azkymif.


All Of Me
tulisan ini cuma sekedar curahan perasaan yang belakangan ini sering membenak dan tidak tau harus diapakan jadi saya tuangkan saja disini.

selamat menikmati

Bismillah

apa yang aku punya ?
apa yang bisa ku berikan ?
apa yang bisa ku jaga ?
apa yang bisa ku pertahankan ?
dan apa yang bisa ku lakukan untukmu ?
tak ada yang bisa ku lakukan untukmu karna kesempatan itu tak pernah datang.

kesempatan itu, seperti menunggu senja, di ufuk timur, sangat mustahil untuk ku tunggu.
meski kita saling berdekatan, tapi hanya diam yang berbicara,perasaan kita buta, tuli, dan bisu.

aku seperti matahari, dan kau adalah bulan
kita tak pernah bertemu meski kita berada di langit yang sama
aku seperti akar, dan kau adalah mawarnya
tapi kita tak pernah saling melihat meski kita di belakar yang sama
kau adalah kartu As Hati, dan aku bagian belakang kartu itu
kau hanya ada satu tapi aku sama dengan bagian belakang kartu lain

aku hanya bisa memandangmu dari jauh, tanpa bisa mendekatimu, tanpa berani berbicara padamu.
kau tau kenapa ?
kau adalah mahkota dan hanya pangeran yang pantas mengenakanya dan menyimpan keindahanya di dalam kamarnya
sedangkan aku hanyalah pengemis dari zaman romawi kuno
memelas, mengemis berharap bisa memeluk bayangmu
karna tak ada yang ku punya, selain pena yang ku gunakan untuk menuliskan keindahanmu

aahhh . . . . .aku hanya bisa berandai-andai
bagiku, kau adalah lautan lepas yang indah tak tertandingi
aku bermain bebas di laut lepas
tapi begitu teringat realita bahwa aku tak bisa berenang
aku pun tenggelam dalam laut fantasi itu dan tak bisa bernafas karna keindahan laut itu dan juga karna kebodohanku sendiri
azky mif di 06.34

Jumat, 06 Februari 2015

Ku Tulis Lagi Untuk Bidadari Hatiku

Takan berhenti hati ini menuliskan rasa sayang untuk dirimu cahaya terangku, karena hati telah terikat oleh takdir cinta yg kau rilis merasuki kisahku, saat malam kelam melukis keheningan dihati ini, ku tunggu sang mentari penyaji kehangatan seperti cintamu, seperti menunggu kehadiran dirimu yg menggenapi sepi dan hampa hidupku, saat hari tengah terang dalam keramaian, ku menunggu datangnya malam pembawa kesejukan dalam hakikat cinta ini, seperti itulah adanya diriku yg selalu memujamu disetiap perputaran hari, karena bagiku dirimulah keagungan cintaku, yg semakin ku yakini, semakin ku tak dapat hidup karenanya, dan dirimu adalah keindahan yg menghiasi jalan hidup ini, yg ku jejaki untuk menggapai -Nya bersama cinta dan dirimu dihatiku.

Senin, 29 Desember 2014

Rindu Untuk Dirimu Wahai Rosulku


Dalam senyap aku merinduimu
Dibalik tirai dunia yang penuh kenistaan cinta
Cinta yang ku rombak menjadi uraian rasa rindu yang nyata
Telah bersemi bersama roda roda keindahan
Rasa rindu telah ku jadikan alasan untuk selalu memikirkanmu
Memikirkan hati suci itu yang selalu ingin aku mendekapnya
Lewat rangkaian kata ini ku mencoba mengurai rasa
Dan lewat senyum ini ku mencoba mengobati pilu
Pilu karena merinduimu
Dan pilu karena memikirkanmu
Namun tanpa rindu itu pula aku tak sanggup untuk melangkah
Berjalan bersama keyakinan utuh akan hadirmu dihatiku
Jika sampai pada akhirnya nanti aku tak jua menemuimu
Akan tetap ku simpan senyum ini dan takkan pernah aku mencoba untuk mengingkarinya
Bersama noda noda penyesalan yang takkan pernah aku memikirkannya
Setidaknya hati ini telah menemui kebahagiaannya lewat bayang bayang itu
Yang membuat hati ini menampakan senyum bersama kenangan yang meneteskan air mata
Dan telah ku dapati arti kerinduan itu lewat rasa kagumku padamu
Rasa kagum yang dengannya juga aku mampu merasakan arti cinta setulus kasih sayang
Dan lewat kagum itu pula aku menantikan pertemuan kita ditempat yang teramat indah
Tempat yang telah Ia (Tuhan kita) janjikan untukmu
Untukmu wahai Rosulku.

Senin, 15 Desember 2014

Sahabat

Ditemani gerimis pagi, aku masih saja terbui sisa mimpi semalam, masih teringat untukmu sahabat, kisah lama kita mengukir asa dalam kebebasan, bisakah kita memulai kembali, menyatukan puing kisah yang belum tergenapi, bisakah kita merakit kembali, menyusun segenap cerita yang belum usai, untukmu wahai sahabat, ingatkah disudut hati ini pernah terselip kisah yang kita yakini untuk bersatu, kita bersama memulai cerita, lewat keyakinan kita berjalan, bersama keberanian kita melangkah, masihkah ada keteguhan hati yang utuh, yang mampu mengungkap kisah lama tentang kebersamaan kita,

Cinta Lama Ku

Saat tasbih cinta ku putar perlahan melingkari hati, ku temui kembali kisah lama yang sempat mengabadi diselip hidup ini, tak pernah ku berpikir jalur itu kan ku tempuh kembali, bersama sisa luka yang semakin perih bila dikenang, semakin sakit dan mendalam bila ku coba tuk merelakan, sang bumi telah ku putari sejajar menelusuri rasa, hingga kini hasrat ingin berdampingan denganmu kembali hidup, bernafas dalam harapan baru yang sempat mengendap didasar hati, berharap bersama kilau mata manjamu yang kini ingin ku miliki kembali, bersama sisa senyum yang senantiasa mengikat hati ini dalam keharuan, lewat katamu aku bisa menangis, menangisi ucapan cinta yang tak pernah sampai pada hati indahmu, menangisi kiasan sayang yang tak sempat terlukis pada cinta manismu, lewat belaian kasih sayangmu aku bisa terjatuh, tertekuk dalam sujud yang mengadah dalam do'a yang sama, do'a ku yang sempat memujamu dan menyanjung seluruh keistimewaanmu, hingga hati ini tetaplah menjadi hati yang bisa kau miliki, yang bisa kau sayangi seperti aku yang selalu menyayangimu.