Senin, 29 Desember 2014

Rindu Untuk Dirimu Wahai Rosulku


Dalam senyap aku merinduimu
Dibalik tirai dunia yang penuh kenistaan cinta
Cinta yang ku rombak menjadi uraian rasa rindu yang nyata
Telah bersemi bersama roda roda keindahan
Rasa rindu telah ku jadikan alasan untuk selalu memikirkanmu
Memikirkan hati suci itu yang selalu ingin aku mendekapnya
Lewat rangkaian kata ini ku mencoba mengurai rasa
Dan lewat senyum ini ku mencoba mengobati pilu
Pilu karena merinduimu
Dan pilu karena memikirkanmu
Namun tanpa rindu itu pula aku tak sanggup untuk melangkah
Berjalan bersama keyakinan utuh akan hadirmu dihatiku
Jika sampai pada akhirnya nanti aku tak jua menemuimu
Akan tetap ku simpan senyum ini dan takkan pernah aku mencoba untuk mengingkarinya
Bersama noda noda penyesalan yang takkan pernah aku memikirkannya
Setidaknya hati ini telah menemui kebahagiaannya lewat bayang bayang itu
Yang membuat hati ini menampakan senyum bersama kenangan yang meneteskan air mata
Dan telah ku dapati arti kerinduan itu lewat rasa kagumku padamu
Rasa kagum yang dengannya juga aku mampu merasakan arti cinta setulus kasih sayang
Dan lewat kagum itu pula aku menantikan pertemuan kita ditempat yang teramat indah
Tempat yang telah Ia (Tuhan kita) janjikan untukmu
Untukmu wahai Rosulku.

Senin, 15 Desember 2014

Sahabat

Ditemani gerimis pagi, aku masih saja terbui sisa mimpi semalam, masih teringat untukmu sahabat, kisah lama kita mengukir asa dalam kebebasan, bisakah kita memulai kembali, menyatukan puing kisah yang belum tergenapi, bisakah kita merakit kembali, menyusun segenap cerita yang belum usai, untukmu wahai sahabat, ingatkah disudut hati ini pernah terselip kisah yang kita yakini untuk bersatu, kita bersama memulai cerita, lewat keyakinan kita berjalan, bersama keberanian kita melangkah, masihkah ada keteguhan hati yang utuh, yang mampu mengungkap kisah lama tentang kebersamaan kita,

Cinta Lama Ku

Saat tasbih cinta ku putar perlahan melingkari hati, ku temui kembali kisah lama yang sempat mengabadi diselip hidup ini, tak pernah ku berpikir jalur itu kan ku tempuh kembali, bersama sisa luka yang semakin perih bila dikenang, semakin sakit dan mendalam bila ku coba tuk merelakan, sang bumi telah ku putari sejajar menelusuri rasa, hingga kini hasrat ingin berdampingan denganmu kembali hidup, bernafas dalam harapan baru yang sempat mengendap didasar hati, berharap bersama kilau mata manjamu yang kini ingin ku miliki kembali, bersama sisa senyum yang senantiasa mengikat hati ini dalam keharuan, lewat katamu aku bisa menangis, menangisi ucapan cinta yang tak pernah sampai pada hati indahmu, menangisi kiasan sayang yang tak sempat terlukis pada cinta manismu, lewat belaian kasih sayangmu aku bisa terjatuh, tertekuk dalam sujud yang mengadah dalam do'a yang sama, do'a ku yang sempat memujamu dan menyanjung seluruh keistimewaanmu, hingga hati ini tetaplah menjadi hati yang bisa kau miliki, yang bisa kau sayangi seperti aku yang selalu menyayangimu.

Untuk Kekasihku

Untukmu kan ku kutipkan kisah cinta abadi layaknya Adam yg menyerahkan tulang rusuknya demi sang Hawa, untukmu kan ku salin kisah cinta hakiki layaknya qais yg merelakan kehidupannya demi sosok layla, dan untukmu kan ku ikuti kisah cinta sejati layaknya fredich yg melepas tahta mahkotanya demi sosok fatra.

Sabtu, 13 Desember 2014

Cinta dan Perpisahan

Langit pagi yang ku lihat tak lagi biru, seolah kehilangan gairah warna menatapmu lepas dari pelukan ini, langit pagi yang ku lihat tak lagi luas, seolah kehilangan sedikit kebebasaan melihatmu enyah dihati ini, selepas kepergianmu, tak akan ada lagi hati yang selalu tersenyum melihat fajar, selepas kepergianmu, tak akan ada lagi hidup yang terasa damai menatap senja, dan tak akan ada lagi kisah yang bercerita tentang kita, tentang cinta, dan tentang kasih sayang kita..
Memang benar adanya, jika ada pertemuan maka kita harus siap dengan sebuah perpisahan, namun apakah sesuatu yg berawal dari pertemuan harus berakhir lewat perpisahan? Tak mampu ku terjemahkan uraian singkat dari semua makna itu, entah pertemuan atau perpisahan, bagiku itu semua adalah awal dari kisah, dan akhir dari semua itu adalah hilangnya keyakinan tentang perasaan, bahkan berubahnya perasaan bukanlah merupakan akhir dari semuanya, seperti cinta yg merombak diri menjadi benci, hanya menciptakan kisah baru yang berhalu dengan kebalikannya, bahkan kematian sekalipun tak mampu mengakhiri kisah yang telah tersusun oleh setiap baitan rasa yang menyambungkannya, ini sedikit ungkapan tentang kehidupan yang terlukis dari perpisahan, dan jika selepas perpisahan kita masih saja tetap mencintainya, dan hanya bisa untuk terus menyayanginya, memang itulah yang diinginkan cinta untuknya. .. Juga untuk keyakinan cinta kita..

Minggu, 07 Desember 2014

parfum jambu monyet


azky
Sabtu, 29 November 2014
Parfum Jambu Monyet
Puisi Parfum Jambu Monyet
sedikit celoteh tentang seseorang yang juga menghiasi cerita hidup saya yang membosankan dan saya kemas dalam puisi yang asal asalan yang jadi seperti surat kabar murahan
selamat menikmati




To : Emilyne Sherry . . . . .
entah apa yang sebenarnya terjadi di hati kita ?
kini kita terdiam seakan hilang gairah untuk saling berbicara
kini kita terdiam dan tak tau kata apa yang pas untuk saat ini
entah harus meminta maaf, entah harus berterima kasih
entah harus sedih, entah harus senang
semua hal itu memberiku kerinduan yang mungkin takkan terbayar
apa yang aku rindukan ?
Dirimu, senyummu, tertawamu, nada bicaramu, parfum jambu monyetmu,
saat kau marah, saat kau kecewa, tingkahmu yang lugu, gaya berjalanmu,
melihatmu terdiam, melihatmu merenung, saat kau lelah, saat kau sedih,
saat kau menghampiriku, saat kau duduk di dekatku, saat kau bercerita kepadaku,
saat kau tersipu malu ketika ku tatap matamu,
saat makan berdua denganmu, di suapi olehmu,
di perhatikan olehmu, di ucapkan selamat pagi olehmu,
pokokmya banyak hal sederhana yang kau lakukan
yang entah mengapa hal itu menjadi istimewa
aku merindukan semua hal itu
saat ini, saat waktu membisukan perasaan kita
hingga hati kita sudah tak saling bicara, dan semua kata sudah tak bermakna
memainkan lagu pun tak ada artinya, bersyair pun hanya membuang waktu saja
sosok terang yang pernah hadir saat remang redup perasaanku
sosok indah yang pernah memberi udara saat aku sulit bernafas
sosok anggun yang mengajariku banyak hal
dan sosok dirimu yang tak pernah bisa aku miliki
 tentangmu seperti senja, bertahan untuk sekejap dan seketika kau tenggelam
aku terbawa dalam gelap malam yang dingin dan sombong
membisukan retorika yang selama ini aku pelajari
menyuntik mati zat Dopamin dalam tubuh
membutakan mata hati hingga tak ada lagi yang bisa ku lihat
dan hanya bisa berharap pada malam untuk segera pergi
kini aku harus melupakanmu karna alasan yang tak pernah bisa dijelaskan
aku harus mengkuliti fikiranku untuk melupakanmu
hal ini cukup menyakitkan dan hampir seperti bunuh diri
karna aku membunuh perasaanku sendiri
dan di kesendirianku kini
aku selalu berharap yang terbaik untukmu dan untukku
dan semoga sosok terang kembali menghiasi hidupmu
dan semoga sosok terang itu menjadi kebahagiaanmu yang hakiki
From : Azky Mif

azky mif di 01.52 www.azky-prototype.blogspot.com

Angkasa putih, Asa abu-abu


azky
Senin, 01 Desember 2014
Angkasa putih, Asa abu-abu

Bismillah . . . . .

pukul 07 : 43 pagi, matahari sudah tegak berdiri menyombongkan sinarnya ke seluruh penjuru dunia yang congkak ini, menyilaukan dan mengusik mimpi klasik
tak ada yang membangunkanku hari ini, sama seperti hari-hari biasanya. rasanya ada yang hilang, ada yang aku rindukan setiap pagi dan hal itu tidak akan aku dapatkan lagi !

dengan sedikit tersadar aku langsung merenung, mencoba mengais sisa-sisa mimpi yang masih hangat. ku seret pandanganku tertuju pada baju putih yang menggantung di sudut kamar, baju putih yang usang dan penuh coretan. ya baju seragam SMA yang jadi saksi berbagai kisah di masa itu.

gerbang sekolah yang tak kenal kompromi, bel sekolah yang menjengkelkan di waktu pagi dan kadang jadi pahlawan di jam terakhir, ruang kelas sempit yang ramai oleh celoteh remaja labil, meja sekolah yang beralih fungsi jadi alat tabuh dan bangku sekolah yang tak lelah menopang segala kelelahanku waktu itu. ya, semua itu hal biasa di sekolah yang saya rindukan saat ini.

tapi dari semua hal itu, ada hal yang paling aku rindukan !
seperti halnya anak-anak SMA normal pasti ada saja seseorang yang begitu di sukai di kelas, ya, ada seseorang yang paling aku rindukan dan yang paling aku sukai waktu itu
seseorang yang ku pandangi setiap saat, ku perhatikan setiap gerak-geriknya, dan terkadang membuatku hilang gairah untuk sekolah bila dia tak masuk kelas

namanya ? Ana Alfiana . . . . .
wajahnya biasa saja tapi terlihat cantik di mataku entah apa yang membuatnya terlihat cantik tapi yang jelas hati ini telah tertarik dan mataku seakan terpancung dan hanya bisa melihat dia
jika ku ingat suaranya, aku hanya bisa bergetar dan tak kuasa mendengar suara lembutnya
tatapan matanya, menghenyakkan, menyeretku kedalam penjara penuh fantasi yang aku sendiri sulit untuk keluar dari penjara itu mungkin karna aku sendiri tidak ingin keluar dari penjara itu
dan senyumnya, mampu merobohkan dinding perasaanku yang angkuh jadi pecah berkeping-keping

tapi, waktu itu aku tak pernah berani mengutarakan perasaanku kepadanya, entah kenapa rasanya sulit sekali untuk berbincang denganya, jangankan untuk mengobrol terkadang menatap matanya pun aku tak kuasa.
terkadang ada rasa takut, terkadang ada rasa gelisah ingin mengutarakanya tapi begitu di hadapanya aku kembali lemah dan ketakutan, hingga akhirnya aku hanya bisa menenggelamkan perasaan ini dalam-dalam

lama-kelamaan aku malah asik dengan perasaan terpendam ini, aku jadi egois dan hanya menikmati rasa itu sendiri tanpa ada usaha untuk mengungkapkan karna ketakutan yang berlebihan ini, hingga pada suatu saat dia pun akhirnya menjadi milik orang lain.
ada perasaan marah, kesal, benci, muak, juga bahagia. kenapa aku bahagia ?, itu karna pacarnya adalah sahabat dekatku sendiri, teman satu kelas, satu organisasi dan aku turut bahagia akhirnya dia punya pacar tapi aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri, aku tak pernah mengatakan apapun tentang perasaanku hingga tak pernah ada yang tau bagaimana cintaku terhadap Ana dan bagaimana benci dan bahagianya aku terhadap sahabatku sendiri

seiring waktu berjalan aku pun terbiasa dengan keadaan ini, meski begitu perasaanku terhadap Ana tak pudar secuil pun. aku masih menikmati sisa-sisa perasaanku terhadapanya yang sekarang rasanya mustahil untukku bisa miliki dia

pertengkaran terjadi di antara mereka berdua dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. aku senang ? iya aku akui aku senang tapi ada perasaan mengganjal dalam hatiku ini, perasaan seperti pengkhianatan meski aku tak pernah mengusik hubungan mereka. hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk tetap memendam perasaan ini

hingga akhirnya tiba detik-detik terakhir bersamanya, ya acara pelepasan di SMA ku sendiri.
apa yang aku lakukan waktu itu ? jawabanya "tidak ada" aku masih tetap takut, aku masih lemah dan aku masih tidak bisa mengungkapakan perasaanku sendiri hingga rasa ini tetap diam dan mengendap menyumbat perasaanku sendiri dan ku biarkan Ana berlalu tanpa kesan dan tanpa pesan berlalu seperti hujan yang membasahi gurun kemudian datang kemarau untuk selamanya

4 tahun berlalu aku sedang bersiap-siap diri untuk segera pergi, pergi untuk menemui Ana di kediamanya, ada rasa bercampur aduk saat di perjalan, gugup, resah, gelisah, dan ketakutan tapi aku berhasil melewati semua itu hingga sampailah aku di kediamanya.
kondisi rumah yang sedikit ramai dari biasanya nampaknya masyarakat desa itu sedang berpesta, ya niatku hanya ingin menemui Ana itu saja tidak lebih
ku langkahkan kaki semakin dalam masuk dalam pekarangan rumahnya dan ku lihat Ana sedang duduk anggun dengan senyumnya, dengan rangkaian bunga di kepalanya, dengan gaun putih memancarkan pesona feminimnya dan melingkar cincin kawin di jemarinya. ya, hari itu adalah hari pernikahan, hari yang sangat membahagiakan dan sakral untuk Ana dan . . . . . . . suaminya.
aku hanya bisa melamun memandang indahnya dan tak ingin beranjak sedikit pun. rasanya senang bukan main bisa bertemu lagi dan melihat kecantikanya yang masih tersimpan jelas dalam hatiku lalu sekilas membuka secuil memori kecil tentangnya
juga ada rasa sakit yang aku sendiri tidak bisa menjelaskanya yang jelas sakit itu datang tiba-tiba namun bisa mengendap begitu lama seperti ingin menangkap mawar tapi aku terjatuh tepat di duri mawar yang tajam tapi juga terlihat indah, menancap sangat kuat !

aaahhhh . . . . . salah sendiri aku tak berani mengungkapkan perasaanku waktu itu dan inilah yang terjadi dan aku hanya bisa menerima, jika saja waktu itu aku bisa mnegungkapkan perasaanku padanya mungkin keadaanya akan berbeda tapi waktu tetap tegas berjalan maju dan aku tak bisa kembali ke masa itu

ayam jantan berkokok menyadarkan lamunanku, ah sudah sangat siang aku masih melamun di tempat tidur mungkin karna mimpiku semalam hingga bangun tidur aku malah bernostalgia dengan memori yang hanya bisa diputar ulang tanpa bisa di nikmati kesanya

dengan sekejap aku pun berbenah diri lalu pergi ke suatu tempat untuk suatu urusan, tak di sangka seseorang yang semalam ku mimpikan ada di hadapanku, aku merasa Do'a ku di kabulkan atas apa yang aku lihat dan bahkan merasa sangat senang melihat Ana dengan perutnya yang sudah berisi 4 bulan waktu itu
aku sempatkan berbincang kecil denganya dan kembali bisa mendengar suaranya dan melihat senyumnya. aku kembali gemetar dan terhenyak di hadapanya tapi kali ini tidak ada rasa takut yang ada hanya penyesalan, penyesalan yang tak pernah dia ketahui sedikit pun tentang perasaanku yang berhasil ku pendam bertahun-tahun. waktu itu terasa cepat dia pun berlalu dengan terburu-buru membawa suara indahnya, membawa  senyum manisnya

tak pernah dia tau, aku masih memendam perasaan ini sampai detik ini, tak pernah dia tau aku selalu mendo'akanya tapi yang jelas yang aku harapkan semoga dia selalu dalam kebaikan, bisa menjadi istri yang baik dan ibu yang baik dan aku akan selalu mendo'akan. Amin.

azky mif blog di 00.54 www.azky-prototype.blogspot.com